June 30, 2011

Bingkisan Doa

SEKIRANYA KITA CINTA KEPADA MANUSIA,
TAK SEMESTINYA MANUSIA CINTA KEPADA KITA,
TETAPI SEKIRANYA KITA CINTA KEPADA ALLAH,
NESCAYA CINTA ALLAH TIADA PENGHUJUNGNYA.

SEKIRANYA KITA CINTA KEPADA MANUSIA,
KITA AKAN CEMBURU KEPADA ORANG YANG MENCINTAI
ORANG YANG KITA CINTAI,
TETAPI SEKIRANYA KITA CINTA KEPADA ALLAH,
KITA AKAN TURUT MENCINTAI
ORANG YANG MELABUHKAN CINTANYA KEPADA ALLAH JUGA.


YA ALLAH,
ANDAINYA DIA ADALAH JODOH YANG DITETAPKAN
OLEH-MU KEPADAKU,
MAKA CAMPAKKANLAH DALAM HATIKU CINTA KEPADANYA ADALAH


KERANA-MU,
DAN CAMPAKKANLAH DALAM HATINYA,
CINTA KEPADAKU ADALAH KERANA-MU.


NAMUN,
ANDAINYA DIA BUKANLAH JODOH YANG DITETAPKAN OLEH-MU KEPADAKU,
BERIKANLAH KU KEKUATAN AGAR PASRAH DALAM MENGHARUNGI UJIAN,
YANG KAU BERIKAN KEPADAKU.


YA ALLAH,
JIKA AKU JATUH CINTA,
CINTAKANLAH AKU PADA SESEORANG YANG MELABUHKAN CINTANYA PADA-MU, AGAR BERTAMBAH KEKUATANKU UNTUK MENCINTAI-MU.


YA MUHAIMIN,
JIKA AKU JATUH CINTA,
JAGALAH CINTAKU PADANYA AGAR TIDAK MELEBIHI CINTAKU PADA-MU.


YA RABBANA,
JIKA AKU JATUH HATI,
JAGALAH HATIKU PADANYA AGAR TIDAK BERPALING PADA-MU.


YA RABBUL IZZATI,
JIKA AKU RINDU,
RINDUKANLAH AKU PADA SESEORANG YANG MERINDUI SYAHID DI JALAN-MU.


YA ALLAH,
JIKA AKU RINDU,
JAGALAH RINDUKU PADANYA AGAR TIDAK LALAI AKU MERINDUI SYURGA-MU.


YA ALLAH,
JIKA AKU MENIKMATI CINTA KEKASIH-MU,
JANGANLAH KENIKMATAN ITU MELEBIHI KENIKMATAN INDAHNYA BERMUNAJAT DI SEPERTIGA MALAM TERAKHIR-MU


YA ALLAH,
JIKA AKU JATUH HATI PADA KEKASIH-MU,
JANGANLAH BIARKAN AKU TERTATIH DAN TERJATUH DALAM PERJALANAN PANJANG MENYERU MANUSIA KEPADA-MU.


YA ALLAH,
JIKA KAU HALALKAN AKU MERINDUI KEKASIH-MU,
JANGAN BIARKAN AKU MELAMPAUI BATAS SEHINGGA MELUPAKAN AKU PADA CINTA HAKIKI DAN RINDU ABADI HANYA KEPADA-MU.


Mati hanya sekali jadikannya pada jalan Allah,
Menangisi perpisahan akibat gagal bercinta adalah satu pembaziran mutiara jernih kita dan juga menguji sejauh mana kebodohan kita tetapi dengan menangisi dan menyesali akan dosa kita lantas meminta pengampunan dariNya akan lebih menjamin dunia dan akhirat....

untuk hati...

WAHAI HATI…..DENGARLAH…..


Siapa yang tak mengakui indahnya bunga? Dengan warna yang menarik dan bau yang harum, ia sering menjadi idaman. Kadang-kadang ia juga menjadi perhiasan. Mata yang menilai pula mendapat tafsir tentang keindahan dari akalnya. Akal yang baik dan cerdas adalah akal yang dipandu oleh kasih Allah dan Rasulnya. Bukankah ini yang dinamakan iman…………



Tidak seorang pun yang dapat menafikan, betapa indahnya mega petang. Warnanya yang begitu menawan, memukau setiap mata yang memandang, setiap hati yang terusik dan setiap jiwa yang rindukan kedamaian. Namun…. lebih indah lagi sekiranya hati kecilnya berkata: ‘Mahasuci Allah, tidak engkau jadikan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau ya

Allah, lindungilah aku dari api neraka.’



Begitu juga dengan keindahan jeram-jeram di kali, dedaunan gugur dihembus angin. Peristiwa-peristiwa sebegini amat meniggalkan kesan kepada hati makhluk yang bergelar insan . Itulah hakikatnya, fitrah jiwa manusia . jiwanya cenderung kepada keindahan dan kecantikan. Biar apapun pangkat dan kedudukannya. Seorang kaya mungkin merasakan

bahawa keindahan itu ialah rumahnya yang tersergam indah di atas bukit dan potretnya yang dilukis hebat. Seorang fakir pula mungkin merasakan bahwa keindahan itu adalah dari riak wajah anak-anak kecilnya yang menunggu kepulangannya.



Namun tidak ramai yang mengetahui, tentang wujudnya satu keindahan hakiki…. indahnya ia membuahkan perasaan kasih sayang pada ibu dan ayah. Indahnya ia , melahirkan rasa kasih pada sahabat dan indahnya ia, memandu akal dan jiwa kepada etenangan, kedamaian, dan kerinduan kepada kebahagiaan. Itulah tanda kasih dan sayang pada Maha Pencipta dan Maha Pengasih. Itulah tanda kasih dan sayang pada Allah dan

Rasulnya.



Hatinya berbisik; lagi……..’Ya Allah, banyaknya nikmat-Mu padaku.tapi ………. sedikitnya aku bersyukur, ya Allah , hatiku tahu nafsu jahat itu musuhku, tapi banyaknya jalan-jalannya yang telah aku turuti. Ya Allah, besarnya pengorbanan ayah, tingginya

nilai kasih dan mesra ibu, tapi aduhai …..sedikitnya do’aku untuk mereka. Ampunkan, ampunkanlah wahai yang Maha Pengasih’



Marilah kita bersama-sama memiliki keindahan iman ini. Milikilah ia dengan banyak merenung dan memikirkan nikmat-nikmat Allah…. Milikilah ia dengan ilmu yang mendalam, mudah-mudahan dengannya keindahan yang hakiki akan kita peroleh. Tidak

seperti keindahan dunia ini yang hanya bersifat sementara…………….